Beranda Nasional ICI 2025 Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, Dirjen PPTR: Penetapan LSD Upaya...

ICI 2025 Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, Dirjen PPTR: Penetapan LSD Upaya Konkret Jaga Ekosistem dan Cegah Alih Fungsi Lahan

27
0
BERBAGI

JAKARTA, BERITAANDALAS.COM – Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (Dirjen PPTR) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Jonahar, menegaskan bahwa gelaran International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 merupakan forum strategis yang mendukung visi Presiden Prabowo Subianto sebagaimana tertuang dalam Asta Cita, khususnya terkait swasembada pangan, energi, dan air.

“Salah satu langkah konkret yang telah kami lakukan adalah penetapan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD). Ini merupakan upaya penting dalam menjaga keseimbangan penggunaan ruang, demi ketahanan pangan dan energi nasional,” ungkap Jonahar usai menghadiri pembukaan ICI 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6/2025).

Jonahar menyampaikan bahwa ICI 2025 membuka ruang kolaborasi lintas sektor guna mendorong pembangunan infrastruktur yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh terhadap berbagai risiko.

“Konferensi ini menjadi wadah strategis untuk bertukar gagasan dan menciptakan solusi konkret dalam pembangunan infrastruktur yang berdampak nyata,” ujarnya.

Konferensi internasional ini mengangkat lima tema utama: Future-Proofing Cities, Connecting the Archipelago, Infrastructure for Livability, Resilient by Design, dan Unlocking Capital. Seluruh tema tersebut menekankan pentingnya peran tata ruang dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang terarah dan berdaya tahan.

Dalam sesi Future-Proofing Cities, Jonahar menjelaskan komitmen Kementerian ATR/BPN untuk memastikan pemanfaatan ruang kota sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), melalui pengawasan terhadap pelanggaran zonasi serta penerapan insentif dan disinsentif dalam pengendalian ruang.

Sementara dalam tema Connecting the Archipelago, Ditjen PPTR berperan dalam menjamin ketersediaan ruang yang memadai bagi pengembangan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara.

“Kami memastikan tidak terjadi tumpang tindih peruntukan ruang yang bisa menghambat konektivitas antarwilayah,” tegasnya.

Untuk Infrastructure for Livability, kementerian berfokus pada kesesuaian zona untuk kawasan permukiman, pendidikan, dan pelayanan publik demi mendukung kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.

Pada tema Resilient by Design, Jonahar menyoroti pentingnya pengendalian alih fungsi lahan serta perlindungan kawasan lindung guna meminimalkan risiko bencana dan dampak perubahan iklim.

“Kami juga melakukan penertiban terhadap aktivitas di kawasan rawan bencana demi keselamatan jangka panjang,” tambahnya.

Adapun dalam sesi Unlocking Capital, Jonahar menekankan bahwa kejelasan status ruang merupakan kunci penting untuk mendorong investasi. Kementerian ATR/BPN terus mempercepat legalitas penggunaan ruang dan membuka peluang kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan investor swasta dan pelaku usaha.

ICI 2025 dihadiri oleh beragam pemangku kepentingan, baik dari dalam maupun luar negeri. Para peserta meliputi pejabat tinggi kementerian dan lembaga, kepala daerah, pelaku industri, asosiasi profesi, hingga akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Diharapkan, kolaborasi lintas sektor ini dapat memperkuat arah pembangunan Indonesia yang lebih terencana, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan masa depan. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here