OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), kembali menyebabkan kerusakan infrastruktur.
Berdasarkan laporan dari Bidang Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana) BPBD OKI pada Rabu (23/4/2025), jembatan di Desa Mekar Wangi mengalami kerusakan parah setelah terendam banjir.
Jembatan sepanjang 9 meter yang menjadi penghubung utama antardusun tersebut kini tidak dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Arus air yang cukup deras menyebabkan struktur bawah jembatan terkikis dan ambrol di beberapa titik, sehingga membahayakan pengguna jalan.
“Jembatan ini merupakan akses vital warga untuk menuju sekolah dan pasar. Setelah banjir merendam semalaman, pondasi jembatan melemah dan sebagian badan jembatan mengalami keretakan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD OKI Listiadi Martin S.Sos MM dalam keterangan resminya.
Kerusakan ini berdampak besar terhadap aktivitas masyarakat. Anak-anak kesulitan berangkat ke sekolah, sementara petani dan pedagang tidak dapat menyalurkan hasil panen maupun barang dagangan ke desa sekitar. Warga yang ingin menyeberang terpaksa menggunakan perahu kecil atau rakit darurat yang dibuat secara swadaya.
BPBD OKI melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) telah melakukan peninjauan lapangan dan pendataan kerusakan. Tim juga berkoordinasi dengan TNI-Polri serta perangkat desa untuk melakukan penanganan darurat berupa pemasangan tanda peringatan dan pembuatan jalur alternatif sementara.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas PUPR agar ada langkah cepat untuk memperbaiki jembatan tersebut. Untuk sementara, warga diimbau tidak melintas karena kondisi jembatan sudah tidak aman,” tambah Listiadi.
Meski debit air mulai menurun, kondisi jembatan masih rawan ambrol. Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan, mengingat jembatan ini menjadi satu-satunya jalur penghubung utama Desa Mekar Wangi menuju wilayah pusat ekonomi di Kecamatan Mesuji.
“Kalau hujan lebat sedikit saja, jembatan ini terendam lagi. Kami minta segera diperbaiki supaya anak-anak bisa sekolah dan warga bisa bekerja seperti biasa,” ujar salah satu warga setempat.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa infrastruktur di wilayah pesisir timur OKI masih sangat rentan terhadap bencana banjir dan memerlukan perhatian serius, agar aktivitas warga tidak terus terganggu setiap kali musim hujan tiba. (Ludfi)

































