OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Agung Ogan Komering Ilir (OKI) kembali menuai sorotan tajam. Pasokan air PDAM dilaporkan tidak mengalir ke rumah pelanggan sejak kemarin, khususnya di wilayah Perumahan Villa Kuda Emas, Desa Muara Baru, Kecamatan Kayuagung.
Pihak PDAM menyebut gangguan disebabkan oleh kerusakan mesin, dengan estimasi perbaikan memakan waktu hingga satu pekan.
Salah satu pelanggan yang meminta identitasnya dirahasiakan mengaku kecewa dengan pelayanan tersebut.
“Saya sudah menghubungi pihak PDAM, kata mereka ada kerusakan mesin. Tapi perbaikannya memakan waktu sampai sepekan. Sementara dari kemarin, air PDAM kami sudah tidak mengalir. Padahal kami tetap bayar penuh setiap bulan, dan biayanya cukup mahal,” ungkapnya kepada BeritaAndalas.com, Senin (15/9/2025).
Ia menegaskan, gangguan ini sangat menghambat aktivitas rumah tangga dan menambah beban pengeluaran warga.
“Mau mandi susah, mencuci apalagi. Kami jadi harus keluar biaya tambahan untuk beli air galon. Kalau begini terus, apa gunanya bayar PDAM tiap bulan?” keluhnya.
Ketua Dewan Pembina Jaringan Anti Korupsi (Jakor) Sumsel, Fadrianto TH SH, ikut angkat bicara. Menurutnya, PDAM sebagai penyedia layanan publik memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan air mengalir tanpa gangguan berkepanjangan.
“Kami mendesak PDAM Tirta Agung untuk segera mempercepat proses perbaikan dan memberikan jaminan pelayanan kepada pelanggan. Jika gangguan terjadi hingga sepekan, harus ada kompensasi berupa potongan tagihan atau pengembalian biaya kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat bayar mahal tapi hanya mendapat janji perbaikan,” tegas Fadrianto.
Ia juga mengingatkan Pemerintah Kabupaten OKI agar tidak lepas tangan terhadap persoalan ini.
“Pemkab OKI tidak boleh tinggal diam. PDAM adalah perusahaan daerah, maka pemerintah wajib memastikan pelayanan publik tidak terganggu terlalu lama. Jika perlu, lakukan audit internal agar kerusakan mesin seperti ini tidak menjadi alasan berulang setiap tahun,” tambahnya.
Situasi ini menjadi alarm bagi manajemen PDAM untuk segera berbenah. Gangguan pasokan air selama satu minggu dinilai terlalu lama dan sangat merugikan pelanggan.
Publik mendesak adanya transparansi, kompensasi, serta perencanaan cadangan mesin agar layanan air bersih tetap terjaga meski terjadi kerusakan. (Ludfi)