OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ke-80 pada Oktober 2025 mendatang, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Ogan Komering Ilir (ALKI) tengah mempersiapkan sebuah ‘kado’ istimewa. Hal ini dibahas dalam konsolidasi yang digelar Ahad (28/9/2025) di Taman Segitiga Mas Kayuagung.
Bukan berupa pesta atau perayaan, melainkan aksi damai dengan membawa 12 tuntutan sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap kondisi daerah.
ALKI merupakan gabungan dari empat kampus di Kabupaten OKI, yakni Universitas Islam OKI (Uniski), IAIN Ash-Shiddiqiyah, STIQ An-Nur Lempuing OKI, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam. Konsolidasi perdana aliansi ini digelar untuk menyatukan visi dan strategi sebelum menggelar aksi di kantor Bupati dan DPRD OKI.
Koordinator ALKI yang juga Presiden Mahasiswa (Presma) Uniski, Rio Hakan Sukur menegaskan, bahwa aksi tersebut menjadi momentum mahasiswa untuk menunjukkan peran strategis dalam pembangunan daerah.
“Kami ingin membuktikan bahwa mahasiswa di OKI, khususnya dari empat kampus yang tergabung dalam ALKI, tidak hanya hadir di ruang kelas, tetapi juga memiliki gagasan, kritik, dan solusi nyata untuk kemajuan daerah. Inilah bentuk kado kami di usia OKI yang ke-80,” tegas Rio.
Sementara itu, Setiawan Jhordy, Presma IAIN Ash-Shiddiqiyah, menyampaikan pernyataan tajam yang ditujukan langsung kepada pemerintah daerah dan DPRD OKI.
“Sudah saatnya pemerintah daerah berhenti menutup telinga. Aspirasi rakyat tidak boleh lagi diabaikan. HUT OKI ke-80 harus menjadi momentum evaluasi, bukan sekadar seremonial. Kami datang bukan untuk mengganggu, tetapi untuk mengingatkan, amanah rakyat adalah hal utama yang wajib ditunaikan,” ujarnya lantang.
Dukungan serupa juga datang dari Rizal Amril Wahyudi, Presma STIQ An-Nur Lempuing OKI. Ia menekankan bahwa mahasiswa harus berani menjadi corong aspirasi rakyat kecil.
“ALKI lahir dari keresahan mahasiswa dan masyarakat. Kami ingin menghadirkan aksi yang elegan, damai, dan bermartabat. Tetapi jangan salah, di balik kedamaian itu ada ketegasan sikap. OKI butuh perubahan nyata, bukan janji-janji manis,” katanya penuh semangat.
Sementara itu, Mahmudi, perwakilan BEM Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam menambahkan, bahwa pergerakan mahasiswa merupakan bagian dari kontrol sosial yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Di usia yang sudah delapan dekade, OKI seharusnya lebih maju, adil, dan sejahtera. Tugas mahasiswa adalah mengawal cita-cita itu. Kami datang bukan untuk mencari sensasi, melainkan untuk memperjuangkan masa depan OKI yang lebih baik,” ungkapnya. (Ludfi)