OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Gerakan ‘warga jaga warga’ kembali mengemuka pasca kerusuhan demonstrasi 28–30 Agustus 2025. Inisiatif ini lahir bukan hanya sebagai reaksi spontan, melainkan bentuk kebangkitan semangat gotong royong yang menjadi pilar ketahanan sosial masyarakat.
Diberbagai daerah, termasuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), warga secara kolektif menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) dan ronda malam. Gerakan ini menegaskan bahwa rasa aman dapat dibangun dari, oleh, dan untuk warga sendiri.
Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki menyebut gerakan ini sebagai cermin kearifan lokal yang sarat nilai solidaritas.
“Gerakan warga jaga warga adalah ekspresi solidaritas yang sudah ada sejak lama, bukan sekadar langkah antisipasi keamanan. Ketika masyarakat terlibat aktif, mereka bukan hanya menjaga lingkungan fisik, tapi juga keutuhan sosialnya,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Langkah positif ini sejalan dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Nomor 300.1.4/e.1/BAK, tertanggal 3 September 2025. Surat edaran tersebut menginstruksikan pemerintah daerah untuk kembali mengaktifkan siskamling dan mengoptimalkan peran satuan perlindungan masyarakat (satlinmas) di desa maupun kelurahan.
Mendagri Tito menegaskan, Satlinmas bersama Satpol PP akan menjadi ujung tombak dalam menjaga stabilitas serta ketertiban masyarakat, sekaligus memastikan penegakan aturan berjalan secara adil dan berorientasi pada pelayanan publik.
Sejumlah kepala daerah merespons positif kebijakan ini, termasuk Bupati OKI yang bahkan turun langsung memimpin siskamling. Hal tersebut menunjukkan kolaborasi erat antara pemimpin daerah dan masyarakatnya.
Gerakan gotong royong ini membuktikan, partisipasi warga secara langsung mampu mempersempit ruang bagi aksi anarkis maupun provokatif.
“Kalau kita semua merasa memiliki tanggung jawab bersama terhadap keamanan, maka hal-hal yang bersifat anarkis tidak akan mendapat ruang. Ini tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkannya,” tutup Bupati Muchendi. (Ludfi)