BANGKA, BERITAANDALAS.COM – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam acara penyerahan aset barang rampasan negara kepada PT Timah Tbk, Senin (6/10/2025).
Acara berlangsung di fasilitas PT Tinindo Internusa, Pulau Bangka, dan dihadiri sejumlah menteri serta pimpinan lembaga negara.
Dalam kesempatan tersebut, Jaksa Agung ST Burhanuddin secara resmi menyerahkan aset rampasan negara kepada Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, untuk kemudian diserahkan kepada PT Timah Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan mengelola aset tersebut.
Aset yang diserahkan terdiri atas 6 unit smelter (tempat pemurnian bijih timah), 104 unit alat berat, dan 195 unit alat pertambangan. Selain itu, turut diserahkan logam timah seberat 680.687,6 kilogram, serta 929 bidang tanah dengan total luas mencapai 571.452.110 meter persegi.
Barang rampasan lainnya mencakup 2 unit gedung, 53 unit kendaraan, serta logam emas seberat 3.520,92 gram. Sementara itu, uang tunai hasil rampasan yang telah disetorkan ke kas negara mencapai Rp202,7 miliar, disertai berbagai mata uang asing antara lain 3.156.053 USD, 53.036.000 JPY, 524.501 SGD, 765 EUR, 100.000 KRW, dan 1.840 AUD.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memperkuat tata kelola sumber daya alam serta memastikan aset hasil penegakan hukum dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan nasional.
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid turut hadir bersama jajaran pejabat tinggi ATR/BPN, antara lain Penasehat Utama Bidang Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan Jhoni Ginting, Staf Khusus Bidang Komunikasi Strategis dan Kerja Sama Antarlembaga Muda Saleh, Kepala Biro Humas dan Protokol Harison Mocodompis, Inspektur Wilayah I Arief Muliawan, serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Hizkia Simarmata.
Penyerahan aset rampasan negara ini diharapkan menjadi momentum penting bagi penguatan pengelolaan sumber daya nasional yang transparan dan berkelanjutan. (*)