Beranda Ogan Kemering Ilir Pengusaha Keluhkan Penyaluran Pertamax ke Pertashop di OKI Tidak Merata

Pengusaha Keluhkan Penyaluran Pertamax ke Pertashop di OKI Tidak Merata

7
0
BERBAGI

OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Entah apa yang menjadi kendala, penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax ke SPBU mikro 3KL atau yang biasa disebut Pertashop, khususnya di wilayah pedesaan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kini mengalami hambatan.

Kondisi ini tidak hanya merugikan pengusaha SPBU mikro 3KL, tetapi juga berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Padahal, tujuan pendirian SPBU mikro 3KL atau Pertashop adalah agar BBM berkualitas dapat menjangkau hingga ke desa-desa.

Lambannya penyaluran BBM jenis Pertamax dari depot Pertamina saat ini dialami SPBU mikro 3KL atau Pertashop yang berada di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI. Bahkan, pihak Pertashop di desa tersebut mengaku meski sudah melakukan debet, namun tak kunjung mendapat kiriman.

“Akhir-akhir ini pengiriman dari depot Pertamina Kertapati sangat lamban, bahkan sejak 26 September 2025 hingga saat ini belum ada kiriman. Sementara kami sudah lakukan penebusan,” ujar Samson Bunyamin, pengusaha SPBU mikro 3KL Desa Riding, Jumat (3/10/2025).

Artinya, kata dia, meski sudah debet atau melakukan penebusan, BBM jenis Pertamax tetap belum dikirim.

“Kami tidak tahu apa kendalanya, karena tidak ada informasi sama sekali. Saat dihubungi, pihak depot pun tak menjawab, bahkan tidak ada respons. Kini kami bingung,” tambahnya.

“Kondisi ini sebetulnya sangat merugikan pengusaha UMKM seperti kami. Selain itu, masyarakat juga butuh BBM berkualitas sebagaimana tujuan pendirian Pertashop atau SPBU mikro 3KL, yakni agar BBM berkualitas bisa masuk hingga ke desa-desa,” tegasnya.

Ia menambahkan, kehadiran Pertashop seharusnya dapat membantu perkembangan perekonomian desa melalui tersedianya sumber energi berkualitas, sekaligus menambah sumber pendapatan pajak daerah.

“Tetapi jika penjualan tersendat karena pengiriman BBM yang tidak merata, jelas merugikan kami. Ada beberapa Pertashop yang rutin mendapat kiriman, namun ada juga yang sampai 1–2 pekan baru menerima. Ini aneh. Dari sisi penjualan, kami merasa dirugikan sebagai mitra Pertamina,” tandasnya.

“Kita ini mitra Pertamina, yang seharusnya setiap keluhan dan permohonan direspons. Tetapi mengapa tidak ada penjelasan?. Hal ini menimbulkan pertanyaan, kenapa ada Pertashop yang lancar pengirimannya, sementara ada juga yang terhambat,” ujarnya lagi.

“Oleh karena itu, kami berharap ke depan Pertamina dapat lebih menjamin ketersediaan Pertamax bagi SPBU mikro 3KL, khususnya di daerah-daerah yang jauh seperti kami ini, dimana masyarakat sangat membutuhkan. Kami ini mitra, yang memiliki hak dan kewajiban sama seperti SPBU mikro 3KL lainnya,” tutur dia.

Samson Bunyamin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Wilayah II Seprindo Migas, mengaku bahwa permasalahan ini juga telah disampaikan kepada Ketua Umum dan Ketua DPW II Sumbagsel Seprindo Migas.

“Sebagai pemilik Pertashop 2P306339 Desa Riding, saya tegaskan bahwa terkait BBM jenis Pertamax, kami belum mendapat kiriman sejak 26 September 2025. Order sudah dilakukan pada tanggal tersebut, tetapi sampai 3 Oktober 2025 belum juga ada kiriman. Kami merasa sangat dirugikan,” ucapnya.

Ia pun meminta perhatian dari seluruh pemangku kepentingan. “Kondisi ini membuat kami berprasangka tidak baik. Mengapa ada tempat yang rutin dikirim, sementara ada Pertashop yang sudah order tetapi tak kunjung dikirim?. Bahkan muncul pertanyaan, kenapa depot tidak bisa mengatur distribusi dengan baik,” sambungnya.

“Hendaknya SBM, checker, dan petugas di depot segera merespons jika ada keluhan di lapangan. Jangan dibiarkan, dicueki, dan tidak digubris. Di WhatsApp tidak dibalas, ditelepon tidak diangkat. Tidak ada tindakan atau solusi sama sekali,” pungkasnya. (Ludfi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here