OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Konflik lahan kebun plasma kelapa sawit di atas Hak Guna Usaha (HGU) milik PT Sumber Maju Sejahtera (SMS) memanas. Dua keluarga di Desa Sungai Menang, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI saling klaim kepemilikan lahan hingga berujung pada aksi saling tembak yang melukai dua orang, Kamis (5/6/2025).
Korban pertama, Karno (46), mengalami luka tembak di pinggang kiri bagian belakang. Sementara Heri Sandi (45) menderita luka tembak di bahu kanan. Karno saat ini dirawat di RSUD Palembang Bari, sedangkan Heri dirujuk ke RSU Hermina Jakabaring.
Menurut pengakuan Karno, saat hendak menuju kebun sawitnya, ia bertemu dengan Heri Sandi, Riki, dan Jak. Ia mengaku langsung mengeluarkan pisau dan golok karena merasa terancam. Namun, ia mengatakan justru terlebih dahulu ditembak oleh salah satu dari ketiganya.
“Darah keluar dari tempat luka tembak itu. Saya sempat berusaha mengejar, tapi ketiganya kabur naik motor,” ujar Karno, yang kini masih dirawat.
Ia mengaku belum mengetahui berapa banyak tandan sawit miliknya yang diambil pelaku.
Karno mengatakan, setelah sembuh ia akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.
Berbeda dengan versi Karno, seorang kerabat Heri yang berinisial A membeberkan bahwa Karno justru yang lebih dahulu menyerang. Dalam unggahan di media sosial lokal OKI, A menyebut Heri ditembak lebih dulu menggunakan senapan angin dan juga mengalami luka tusuk.
Menurut versi ini, konflik bermula dari niat Karno membakar pondokan yang dibangun Heri di lahan yang diklaim milik mereka. Heri pun memancing Karno keluar dengan berpura-pura hendak memanen sawit, dan bentrokan pun terjadi.
Kapolsek Sungai Menang Iptu Ahmad Adrian Manaji menyatakan, kondisi di lapangan kini sudah kondusif. Ia menyayangkan belum adanya laporan resmi dari kedua belah pihak, meski polisi sudah melakukan pendekatan.
Menurut Adrian, lahan plasma sawit yang diperebutkan saat ini memang tidak lagi dikelola PT SMS, sehingga dimanfaatkan oleh warga secara mandiri. Ia membenarkan bahwa Karno dan Heri terlibat bentrok serta saling melepaskan tembakan.
“Karno menggunakan senapan angin jenis jeglok dan mengenai bahu kanan Heri. Sementara Riki menggunakan senjata api rakitan dan mengenai Karno di pinggang kiri belakang,” jelasnya.
Namun, Adrian membantah adanya luka tusuk pada Heri, seperti yang beredar. Ia juga menyebut pihaknya masih mendalami kejadian, terlebih karena kedua pihak mengaku senjata yang digunakan sudah tidak ada.
“Kami tetap melakukan pengawasan terhadap kedua belah pihak untuk menghindari konflik lanjutan,” pungkas dia. (Ludfi)

































