OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Kabar gembira datang bagi para calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung menyatakan kesiapannya memfasilitasi pemeriksaan kesehatan dengan biaya sangat terjangkau, yakni hanya sebesar Rp39.000.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kabid Keuangan RSUD Kayuagung, Akka Ferdiansyah SE MM. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan wujud dukungan nyata pemerintah daerah dalam memberikan keringanan bagi para tenaga honorer yang tengah berjuang memperoleh status PPPK.
“RSUD Kayuagung berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan biaya yang tidak memberatkan. Untuk pemeriksaan kesehatan PPPK paruh waktu, kami hanya mematok tarif Rp39 ribu. Harapannya, hal ini bisa menjadi solusi agar para tenaga honorer tidak lagi terbebani dengan tarif yang tinggi,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).
Selama ini, isu mengenai mahalnya biaya tes kesehatan bagi calon PPPK di beberapa rumah sakit sempat menjadi sorotan. Tidak sedikit peserta seleksi yang mengeluhkan tarif pemeriksaan yang mencapai ratusan ribu rupiah, sementara mayoritas mereka berasal dari tenaga honorer dengan penghasilan terbatas.
Kehadiran kebijakan RSUD Kayuagung ini diharapkan mampu menjawab keresahan tersebut. Selain menawarkan biaya yang sangat ringan, pihak rumah sakit juga menegaskan tetap menjaga standar pelayanan dan kualitas pemeriksaan sesuai prosedur medis yang berlaku.
Akka menambahkan, RSUD Kayuagung tidak hanya berorientasi pada biaya, tetapi juga memastikan kenyamanan serta transparansi layanan bagi seluruh peserta.
“Kami ingin memberikan kepastian bahwa proses tes kesehatan tetap dilakukan secara profesional, cepat, dan sesuai aturan, meskipun dengan biaya yang minim,” jelasnya.
Dengan adanya fasilitas ini, para calon PPPK paruh waktu di OKI kini dapat lebih tenang menghadapi tahapan seleksi. Beban biaya yang sebelumnya dianggap memberatkan kini jauh lebih ringan, sehingga para tenaga honorer dapat lebih fokus pada proses kelulusan dan tahapan administrasi lainnya.
Langkah RSUD Kayuagung ini sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara rumah sakit daerah dan pemerintah kabupaten mampu menghadirkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat kecil, khususnya bagi para tenaga honorer yang sudah lama mengabdi namun masih menunggu kepastian status kepegawaian. (Ludfi)