Beranda Ogan Kemering Ilir Tenaga Kerja Lokal Belum Jadi Prioritas, Disnakertrans OKI Gandeng 210 Perusahaan

Tenaga Kerja Lokal Belum Jadi Prioritas, Disnakertrans OKI Gandeng 210 Perusahaan

12
0
BERBAGI

OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, masih terbilang tinggi meskipun jumlah usia produktif mendominasi jumlah penduduk di wilayah tersebut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) OKI tahun 2024, TPT di OKI tercatat sebesar 3,32 persen atau sekitar 14.325 orang, yang terdiri dari 8.339 laki-laki dan 5.986 perempuan.

Angka ini cukup signifikan mengingat 70,72 persen dari total penduduk OKI yang berjumlah 786.703 jiwa merupakan usia kerja (15–64 tahun), atau sebanyak 556.166 orang.

“Setiap tahun angka pengangguran di OKI stabil berkisar 3 persen, dan rata-rata berasal dari rentang usia 17 hingga 40 tahun,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi OKI, Antonio Romadhon, Kamis (10/7/2025) sore.

Sementara itu, jumlah pekerja di Kabupaten OKI saat ini mencapai 408.819 orang, terdiri dari 206.877 laki-laki dan 142.847 perempuan, atau sekitar 51,96 persen dari total penduduk.

Dari jumlah tersebut, 48.325 orang tercatat bekerja di perusahaan besar dan kecil yang terdaftar di sistem perizinan OKI.

Sebagai langkah konkret menekan angka pengangguran, Disnakertrans OKI membentuk Forum HRD (Human Resources Development) yang melibatkan 210 perusahaan dari BUMN, swasta, dan sektor pemerintah.

“Forum HRD ini dibentuk pada 26 Mei 2025 lalu, tujuannya untuk menjalin komunikasi dan sinergi antarperusahaan agar dapat mengutamakan tenaga kerja lokal,” jelas Antonio.

Ia menilai selama ini banyak perusahaan justru merekrut pekerja dari luar daerah seperti Medan, Jawa, dan lainnya. Dengan Forum HRD, diharapkan perusahaan di OKI dapat memberikan prioritas rekrutmen kepada warga lokal.

“Kami ingin perusahaan di OKI dapat merekrut mulai dari tenaga buruh hingga manajer dari warga sekitar,” tegasnya.

Guna memperluas kesempatan kerja, Forum HRD juga akan dilibatkan dalam kegiatan job fair yang akan digelar bersamaan dengan OKI Expo pada November 2025 mendatang. Perusahaan-perusahaan akan membuka lowongan bagi masyarakat yang memiliki keahlian dan keterampilan tertentu.

Tak hanya itu, Disnakertrans juga terus mengembangkan program pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Saat ini, sudah ada 48 peserta yang mengikuti pelatihan, termasuk pelatihan bahasa Jepang selama 23 hari untuk persiapan tenaga kerja ke luar negeri.

“Kami ingin masyarakat OKI punya daya saing, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri,” ujar Antonio. (Ludfi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here