Beranda Nasional Wamen Ossy Jadi Pembicara di Lemhannas RI: Tanah dan Tata Ruang sebagai...

Wamen Ossy Jadi Pembicara di Lemhannas RI: Tanah dan Tata Ruang sebagai Pilar Ketahanan Nasional

27
0
BERBAGI

JAKARTA, BERITAANDALAS.COM – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menegaskan bahwa isu pertanahan dan tata ruang memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan dan keamanan nasional.

Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Angkatan ke-220 Kolaboratif Lemhannas RI 2025 yang berlangsung di AONE Hotel, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

“Tanah berperan penting dalam menjaga integritas wilayah, pemerataan pembangunan, dan keadilan sosial. Tata ruang yang direncanakan dengan baik dan adil bukan hanya mendorong efisiensi pembangunan, tetapi juga menjadi fondasi kokoh bagi kedaulatan nasional,” ujar Wamen Ossy dihadapan para peserta.

Ia menyoroti bahwa pembahasan mengenai ketahanan nasional selama ini cenderung terfokus pada aspek militer. Padahal, pertanahan dan tata ruang juga memiliki nilai strategis tinggi dalam konteks geopolitik modern.

“Dalam geopolitik, tata ruang bukan sekadar soal perencanaan fisik wilayah. Ia adalah instrumen pengendalian sumber daya, alat pengaruh politik, sekaligus bagian dari strategi pertahanan. Penempatan kawasan industri, permukiman, pertanian, hingga zona militer harus didesain dengan visi jangka panjang demi memperkuat ketahanan nasional,” lanjutnya.

Wamen Ossy juga menekankan pentingnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yang menurutnya tidak hanya berfungsi sebagai dokumen teknis pengatur zonasi, tetapi juga sebagai dokumen geopolitik yang menentukan arah pemanfaatan ruang negara.

“RTRW menentukan bagaimana ruang negara ini dijaga, dimanfaatkan, dan diarahkan untuk mendukung kedaulatan bangsa,” jelasnya.

Terkait prioritas pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan, Wamen Ossy menekankan pentingnya perlindungan terhadap lahan produktif. Ia menyatakan bahwa konversi lahan pertanian menjadi kawasan industri atau properti harus dilakukan dengan perencanaan matang.

“Kita tidak bisa berbicara tentang ketahanan pangan jika lahan sawah produktif dikorbankan demi investasi tanpa perhitungan yang bijak. Investasi penting, tapi tidak boleh mengorbankan ketahanan pangan,” tegasnya.

Selain pangan, aspek pertanahan dan tata ruang juga krusial dalam mendukung ketahanan energi nasional. Menurutnya, keberhasilan transisi menuju energi hijau sangat bergantung pada ketersediaan ruang bagi infrastruktur energi terbarukan.

“Kita tidak bisa mendorong kedaulatan energi atau transisi energi terbarukan tanpa menyediakan ruang. Infrastruktur seperti panel surya, PLTS, PLTB, dan bioenergi semuanya membutuhkan lahan. Inilah bukti bahwa tanah adalah titik awal dari seluruh strategi pembangunan nasional berkelanjutan,” tutupnya.

Setelah menyampaikan materi, Wamen Ossy menerima plakat penghargaan dari panitia PPNK Angkatan ke-220 Kolaboratif Lemhannas RI 2025. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama seluruh peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ossy turut didampingi oleh Tenaga Ahli Bidang Administrasi Negara dan Good Governance, Ajie Arifuddin, serta Tenaga Ahli Bidang Percepatan Penyelesaian Isu Strategis, Hendri Teja. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here