OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Bagi Bayu Apriansach selaku anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dari dapil II mengaku bahwa reses bukan sekadar rutinitas tahunan untuk memenuhi kewajiban formal. Lebih dari itu, reses menjadi momentum pulang kampung secara ideologis, kembali menyatu dengan denyut nadi rakyat, menyerap harapan, keluhan, serta cita-cita mereka yang sering tak terjangkau dalam rapat-rapat di gedung dewan.
Dalam kunjungan kerja reses masa sidang III tahun 2024–2025 ini, Bayu hadir langsung di tengah masyarakat dengan satu semangat, memastikan bahwa suara rakyat tidak hanya bergema di ruang kosong.
Aspirasi yang Mengalir Deras
Dihadapan masyarakat, Bayu menyimak langsung beragam keluhan, mulai dari kondisi akses jalan desa yang masih memprihatinkan, jaringan listrik yang sering padam, harga pupuk yang melambung tinggi, hingga minimnya lapangan kerja bagi pemuda di pedesaan.
Seorang ibu rumah tangga menyuarakan keresahan soal sulitnya air bersih, sementara pemuda desa berharap adanya pelatihan keterampilan kerja demi membuka peluang wirausaha.
Bayu menanggapi dengan tenang namun penuh ketegasan, menegaskan bahwa setiap aspirasi adalah amanah yang wajib diperjuangkan, bukan sekadar dicatat dalam laporan reses.
“Saya tidak akan lelah memperjuangkan harapan masyarakat dapil II di tingkat kabupaten, bahkan jika perlu saya sampaikan sampai ke provinsi. Kita ingin pembangunan yang adil dan merata, bukan hanya di kota, tapi juga di desa-desa,” ujar Bayu.
Dari Reses Menuju Kebijakan Berkeadilan
Banyak yang menilai bahwa reses hanya formalitas. Namun, Bayu ingin membuktikan sebaliknya, bahwa hasil reses bukan sekadar laporan yang menumpuk di meja pimpinan DPRD, melainkan menjadi landasan pengawalan kebijakan dan penganggaran yang tepat sasaran.
Dalam reses kali ini, Bayu menyoroti kondisi jalan penghubung antar dusun yang rusak parah saat musim hujan. Kondisi tersebut menghambat akses anak-anak ke sekolah dan memperlambat aktivitas ekonomi warga. Ia berkomitmen agar pembangunan infrastruktur jalan menjadi prioritas dalam pembahasan anggaran di DPRD.
Tak hanya soal infrastruktur, Bayu juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Masalah stunting dan gizi buruk masih menjadi pekerjaan rumah besar di OKI. Melalui reses, Bayu mengumpulkan data riil di lapangan untuk dijadikan dasar dalam pengusulan program kesehatan yang lebih efektif.
“Kita ingin pembangunan yang berpihak pada rakyat, bukan pada kepentingan proyek semata,” tegasnya.
Kekuatan Mendengar sebagai Senjata Perubahan
Bayu memahami bahwa politik sejatinya bukan hanya soal berbicara, tetapi juga mendengar secara serius. Saat duduk bersama ibu-ibu PKK, petani, nelayan, pemuda, hingga pedagang kecil, ia mencatat satu per satu keluhan dan saran yang disampaikan.
Baginya, setiap aspirasi rakyat adalah energi untuk perubahan. Mulai dari suara seorang bapak tentang harga gabah yang rendah, hingga jeritan pedagang pasar soal retribusi yang memberatkan, semuanya menjadi peta jalan untuk mendorong kebijakan yang berpihak pada rakyat.
“Kita ingin rakyat merasakan hadirnya DPRD bukan hanya saat pemilu, tetapi dalam setiap denyut kehidupan mereka sehari-hari,” ujar Bayu.
Antara Tantangan dan Harapan
Membangun OKI bukanlah tugas mudah. Permasalahan klasik seperti keterbatasan anggaran, lambannya birokrasi, hingga kompleksitas kebijakan pusat kerap menjadi penghambat. Namun Bayu percaya, melalui konsistensi, pengawasan yang ketat, dan keberanian bersuara untuk rakyat, perubahan akan terus bisa diwujudkan.
Reses masa sidang III ini menjadi pengingat bagi Bayu bahwa kekuasaan adalah amanah rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.
Ia bertekad mengawal seluruh hasil reses ini ke dalam pembahasan dewan, memastikan suara rakyat Dapil II tidak sekadar menjadi catatan, tetapi menjelma menjadi aksi nyata berupa kebijakan, program, dan pembangunan yang benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat.
Politik Harapan
Reses bukan hanya sekadar kunjungan kerja, tetapi merupakan jembatan harapan antara rakyat dan wakil mereka di lembaga legislatif. Melalui reses ini, Bayu Apriansach menunjukkan bahwa politik bukan soal kursi kekuasaan, melainkan kerja nyata dalam memperjuangkan harapan rakyat.
Ditengah tantangan pembangunan, ketimpangan, dan keterbatasan, rakyat membutuhkan wakil yang hadir dengan keberpihakan, kejujuran, dan keteguhan hati.
Lewat reses ini, rakyat kembali melihat secercah harapan, dan Bayu hadir memastikan bahwa politik harapan itu tetap menyala di Kabupaten Ogan Komering Ilir. (Ludfi)