OGAN KOMERING ILIR, BERITAANDALAS.COM – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar musyawarah desa khusus (musdesus) secara serentak di 327 desa sebagai langkah awal pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Musdesus tersebut dipimpin langsung oleh Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki secara virtual dari Desa Lempuing Indah, Kecamatan Lempuing Jaya, Kamis (15/5/2025).
“Kami di Kabupaten OKI tegak lurus dengan Merah Putih, tegak lurus dengan Presiden untuk mewujudkan kemandirian ekonomi desa melalui Koperasi Merah Putih,” tegas Bupati Muchendi.
Lebih lanjut Bupati Muchendi menekankan bahwa keberhasilan Kopdes Merah Putih sangat bergantung pada kreativitas dan inovasi, terutama dari generasi muda.
“Saya titip dalam kepengurusan kopdes, libatkan anak-anak muda di desa. Beri mereka kepercayaan untuk mengelola koperasi agar mampu menjawab kebutuhan zaman,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pemerintahan Desa Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Irsan SH M.Si Ph.D menyampaikan, bahwa kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi solusi konkret terhadap berbagai persoalan di desa, seperti ketergantungan kepada tengkulak, maraknya pinjaman online, dan keterbatasan akses permodalan.
“Koperasi yang lahir dari musdesus ini tidak boleh hanya menjadi koperasi papan nama atau koperasi yang hanya hidup diatas kertas, namun harus benar-benar berfungsi dan berdampak di lapangan,” jelas Irsan.
Kopdes juga diharapkan mampu memangkas rantai distribusi yang panjang, serta menciptakan harga yang lebih adil bagi petani dan konsumen desa.
Koordinator Wilayah IV Tenaga Ahli Kementerian Koperasi dan UKM RI, Prof. Ir. Ambar Pratiwiningrum M.Si Ph.D, turut memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemkab OKI menggelar musdesus secara serentak.
Ia optimistis bahwa Kabupaten OKI dapat menjadi model bagi provinsi lain di Sumatera Selatan dalam membangun koperasi desa yang kuat dan mandiri.
“Dengan sinergi yang baik, Kopdes Merah Putih di OKI dapat menjadi kekuatan ekonomi baru bagi pertumbuhan daerah,” ujar Ambar.
Ia menambahkan, musdesus ini merupakan langkah awal kebangkitan ekonomi desa yang dikelola secara demokratis, sesuai dengan petunjuk teknis dan pelaksanaan yang ditetapkan pemerintah.
“Ketika kopdes telah terbentuk, kita harus meluruskan niat untuk benar-benar menjadikan koperasi ini sebagai garda terdepan dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (Ludfi)