Beranda Palembang Bidhumas Polda Sumsel dan Jurnalis Nobar Film ‘Sayap-Sayap Patah 2: Olivia’

Bidhumas Polda Sumsel dan Jurnalis Nobar Film ‘Sayap-Sayap Patah 2: Olivia’

41
0
BERBAGI

PALEMBANG, BERITAANDALAS.COM – Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di Studio 6 Cinema XXI, Palembang Square (PS) Mall, Jumat (16/5/2025) malam.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya SIK MH didampingi para Kasubbid dan personel dilingkungan Satker Bidhumas Polda Sumsel. Nobar ini menjadi momen reflektif sekaligus ajakan moral untuk bersama-sama melawan radikalisme dan terorisme.

Selain jajaran kepolisian, kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah stakeholder dan perwakilan insan pers, termasuk jurnalis senior serta pimpinan media di Sumsel seperti Oktaf Riyadi (Com Serumpun Sebalai), Fajar Wiko (Relung Media), Ardi Fitriyansyah (Matranews), dan penggiat media sosial Edo dari Palembang Info.

Usai pemutaran film, Kombes Pol Nandang menyampaikan bahwa kegiatan ini juga sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa tragis bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, yang menewaskan balita berusia dua tahun, Intan Olivia Marbun.

“Peristiwa ini bukan sekadar luka sejarah, tapi peringatan bahwa radikalisme masih menjadi ancaman nyata di sekitar kita,” ujarnya.

Kombes Nandang menambahkan, pelaku serangan, Juhanda, merupakan eks narapidana teroris yang tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS. Tragedi ini menjadi dasar cerita dalam film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia, yang disutradarai oleh Ferry Fei Irawan dan diproduksi oleh Denny Siregar Production. Film berdurasi 1 jam 54 menit ini resmi dirilis pada 8 Mei 2025 dan merupakan sekuel dari film pertama Sayap-Sayap Patah.

“Film ini menggambarkan perjuangan keluarga korban serta aparat negara dalam menghadapi dampak kekerasan ekstremisme. Nilai-nilai keteguhan, pengorbanan, dan kemanusiaan sangat kuat terasa di film ini,” ujar perwira lulusan Akpol 1997 itu.

Ia menekankan bahwa tugas anggota Polri ke depan semakin berat dalam menjaga stabilitas kamtibmas. Namun, dengan semangat Presisi dan dukungan masyarakat, tugas tersebut diyakini dapat dilaksanakan dengan baik.

“Ini bukan sekadar tontonan. Melalui seni dan budaya, kita bisa menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan cinta damai, serta memperlihatkan keberhasilan Polri dalam mengungkap kejahatan,” tambahnya.

Sementara itu, jurnalis senior Sumsel, Oktaf Riyadi, mengungkapkan kesan mendalam setelah menyaksikan film tersebut.

“Selama ini saya tertarik menonton film, namun kali ini terasa berbeda. Banyak penonton yang meneteskan air mata. Film ini menggambarkan realitas yang menyentuh dan membuka mata kita bahwa terorisme adalah musuh bersama. Ini adalah kisah nyata yang wajib ditonton oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk menonton film ini dan menanamkan dalam diri bahwa terorisme tidak memiliki tempat di Indonesia.

“Dukung terus Polri dalam menjaga keamanan dan memberantas terorisme demi keselamatan kita bersama,” tandasnya. (Ludfi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here